PENGERTIAN PUISI, CIRI, JENIS, UNSUR, DAN STRUKTUR PUISI
Pengertian
Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil
ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima,
penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna. Puisi mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan
kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi mengutamakan
bunyi, bentuk dan juga makna yang ingin disampaikan yang mana makna sebagai
bukti puisi baik jika terdapat makna yang mendalam dengan memadatkan segala
unsur bahasa. Puisi merupakan seni tertulis menggunakan bahasa sebagai kualitas
estetiknya (keindahan). Puisi dibedakan menjadi dua yaitu puisi lama dan juga
puisi baru.
Pengertian
Puisi Menurut Para Ahli
· Herman Waluyo: Pengertian
puisi menurut herman waluyo adalah karya sastra tertulis yang paling awal
ditulis oleh manusia.
· Sumardi: Pengertian
puisi menurut sumardi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan,
dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata
kias (imajinatif).
· Thomas Carlye: Pengertian
puisi menurut thomas carley adalah ungkapan
pikiran yang bersifat musikal.
· James Reevas: Pengertian
puisi menurut James Reevas bahwa arti puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya
dan penuh daya pikat.
· Pradopo: Pengertian
puisi adalah rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah
dalam wujud yang paling berkesan.
· Herbert Spencer: Pengertian
puisi adalah bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan
mempertimbangkan keindahan.
Unsur-Unsur
Puisi
Unsur-unsur
puisi terdiri dari struktur fisik dan struktur batin puisi antara lain sebagai
berikut…
Struktur
Fisik Puisi
· Perwajahan Puisi (Tipografi),
adalah bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi
kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal tersebut menentukan
pemaknaan terhadap puisi.
· Diksi ialah
pemilihat kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi
adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-katanya dapat mengungkapkan
banyak, hal maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan
kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan
urutan kata.
· Imaji, yaitu
kata atau susunan kata yang mengungkapkan pengalaman indrawi, misalnya
penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji terbagi atas tiga yakni imaji
suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji
taktil). Imaji mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan
merasakan apa yang dialami penyair.
·
Kata Konkret, adalah
kata yang memungkinkan memunculkan imaji karena dapat ditangkap indera yang
mana kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Seperti kata konkret
“salju” dimana melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan
kata kongkret “rawa-rawa” melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi,
kehidupan dll.
·
Gaya Bahasa, adalah
penggunaan bahasa dengan menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan
konotasi tertentu dengan bahasa figuratif yang menyebabkan puisi menjadi
prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya makna. Gaya bahasa
disebut dengan majas. Macam-macam majas yaitu metafora, simile, personifikasi,
litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis,
alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga
paradoks
· Rima/Irama ialah
persamaan bunyi puisi dibaik awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup
yakni: Onomatope (tiruan terhadap bunyi seperti /ng/ yang memberikan efek magis
puisi staudji C. B); Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan
akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi
bunyi (kata), dan sebagainya; Pengulangan kata/ungkapan ritma merupakan tinggi
rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam
pembacaan puisi.
Struktur
Batin Puisi
· Tema/Makna (sense);
media pusi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna,
maka pusi harus memiliki makna ditipa kata, baris, bait, dan makna keseluruhan.
· Rasa (Feeling) yaitu
sikap penyair mengenai pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya akan latar belakang sosial dan
psikologi penyair, seperti latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin,
kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan
psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketetapan dalam
menyikapi suatu masalah tidak tergantung dari kemampuan penyair memili
kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, namun juga dari wawasan,
pengetahuan, pengalaman, dan keperibadian yang terbentuk oleh latar belakang
sosiologis dan psikologisnya.
· Nada (tone)
adalah sikap penyair terdapat pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan
rasa. Penyair dapat menyampaikan tema baik dengan nada yang menggurui,
mendikte, bekerja sama dengan pembaca dalam pemecahan masalah, menyerahkan
masalah kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah
pembaca, dll.
· Amanat/tujuan maksud (intention) adalah
pesan yang akan disampaikan penyair kepada pembaca yang terdapat dalam puisi
tersebut
Materi pelajaran
BalasHapusMateri pelajaran
BalasHapus