Metode mengajar
Guru sebagai pendidik mempunyai peran penting dalam mengungkap potensi dan bakat siswa untuk mencapi tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, guru harus memiliki kemampuan profesional dalam mengajar ataupun memberikan contoh berupa sikap dan perilaku yang mendidik dan mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Di sekolah guru menjadi
tulang pungung pembelajaran, guru dapat berlaku sebagai subjel sekaligus objek
dalam pengelolaan pendidikan di sekolah. Semua bentuk pengelolaan proses
pembelajaran, termasuk mengajar adalah
upaya transfer ilmu kepada siswa. Kemampuan melakukan transfer ilmu kepada
siswa juga sangat didukung oleh penerapan metode mengajar guru. Metode
merupakan jembatan untuk sampainya proses penerimaan materi pada siswa. Metode pembelajaran pada hakikatnya adalah
semua cara atau upaya pada situasi pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran itu sendiri.
Pada prinsipnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dapat menjadi
pendorong atau motivasi bagi siswa untuk memasuki materi pelajaran. Guru dalam
mengajarkan suatu kompetensi dapat saja bersandar pada beberapa metode dengan
asumsi bahwa tidak ada satu pun metode yang lebih daripada yang lainnya. Setiap
metode mempunyai karateristik tertentu dengan segala kelebihan serta kelemahan
masing-masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok
bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi tidak tepat untuk situasi
lain. Juga suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan tertentu,
tetapi ada kalanya belum berhasil dengan baik jika digunakan oleh pengajar
lain.
Oleh karena itu, guru dituntut memiliki wawasan tentang metode
pembelajaran, menguasai dan mampu mengaplikasikan dalam kelas sehingga tercapai
suatu pembelajaran yang dinamis. Sementara itu, siswa sebagai bagian dalam
proses pembelajaran juga memiliki kemampuan dan kecenderungan yang berbeda
dalam menangkap atau memahami pelajaran. Walaupun, guru telah menjelaskan
dengan memakai metode tertentu ada saja siswa yang tidak dapat memahami materi
yang diajarkan, hal ini disebabkan berbedanya potensi penangkapan siswa.
Dalam buku Quantum Learning DePorter
dikatakan bahwa kemampuan siswa dapat
dipengaruhi oleh potensi kecerdasan siswa yaitu: (1) Siswa visual yaitu siswa yang memiliki
kemampuan maksimal dalam mengingat informasi lewat bentuk visual. Siswa tipe
ini lebih tertarik pada informasi dalam bentuk warna, gambar, dan potret
mental. Ciri siswa tipe ini, antara lain, memiliki sifat teratur, hati-hati,
dan menjaga penampilan, memiliki ketertarikan pada informasi lewat gambar serta
lewat media baca dibanding dengan dengaran. (2) Siswa auditorial yaitu seseorang yang memiliki kemampuan maksimal dalam
mengingat informasi lewat bunyi dan kata. Siswa tipe ini lebih tertarik pada
musik, nada, dan suara. Ciri siswa tipe ini, antara lain, memiliki sifat mudah
terganggu konsentrasi, berbicara berirama, bersuara pada saat membaca, dan
memiliki ketertarikan informasi lewat dengaran. (3) Siswa kinestetik yaitu seseorang yang memiliki kemampuan maksimal dalam
mengingat informasi lewat bergerak dan gerakan. Siswa tipe ini tertarik pada
gerakan, emosi, dan hal yang berhubungan dengan perilaku fisik. Ciri siswa tipe
ini, antara lain, bergerak pada saat belajar berupa gerakan anggota tubuh
seperti tangan atau kaki, beraktivitas saat membaca, dan berkonsentrasi saat
tubuhnya bergerak.
Dengan model siswa di
atas, guru harus cerdas juga untuk memberikan pelajaran dengan merangkum semua
model siswa itu dalam satu metode pembelajaran yang tepat, sehingga pembejaran
menjadi hidup dan berkualitas
0 Response to "Metode mengajar "
Posting Komentar