e-Ensiklopedia dan Pemertahanan Kebudayaan
Perkembangan
literasi digital Indonesia saat ini benar-benar hebat, yang tadinya hanya
sekadar mengikuti tren modernisasi, kini berubah bentuk menjadi sebuah
transformasi digital dahsyat. Bahkan transformasi ini telah mengubah wajah
Indonesia menjadi lebih "ramping" dari biasanya. Efisiensi dalam
segala hal mulai terlihat di Indonesia dalam dua atau tiga tahun terakhir ini,
tenaga-tenaga manusia mulai terpinggirkan oleh jejaring digital terintegrasi.
Terlebih lagi sejak wabah covid-19 menyerang maka lengkaplah digitalisasi
menjadi wajah baru pembangunan manusia Indonesia.
Digitalisasi sebagai salah satu
bagian dari era revolusi industri 4.0 telah membuka mata masyarakat dunia bahwa
seluruh data tradisional mampu ditingkatkan atau ditransformasi dalam bentuk
data digital sehingga memudahkan akses para pengguna data. Data menjadi satu
entri yang dapat dipahami oleh semua kalangan, kini data adalah segalanya, data
telah menjadi pusat keyakinan baru masyarakat era-digital. Pusat-pusat data
tradisional seperti perpustakaan kini harus mengubah diri menjadi big-data
dalam bentuk data-data digital yang kini bisa diakses di seluruh dunia tanpa
sekat.
Tentu wajah baru ini membawa
dampak pada semua sektor. Salah satunya adalah upaya pemertahan budaya daerah. Di
dalam pemertahanan kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai lokalitas yang
bersinggunan langsung dengan adat, kebiasaan, dan bahasa daerah. Semuanya harus
diperhatikan sebagai bentuk kecintaan kepada kekayaan bangsa Indonesia yang
beaneka ragam.
Pemertahanan
nilai dan bahasa daerah harus mencari bentuk di era digital ini, berbagai
piranti digital dapat dijadikan sebagai platform agar nilai dasar kearifan lokal
tidak terkikis oleh zaman.
Salah satu
yang menjadi pemikiran saat ini adalah bagaimana informasi tentang budaya
daerah sampai ke tangan masyarakat dengan apik dan bertanggung jawab maka jawabannya
adalah bagaimana upaya melakukan digitalasasi informasi kebudayaan lokal yang
didalamnya tercakup bahasa, sastra, seni, dan budaya lainnya.
Bentuk
digital yang paling dekat adalah buku-buku digital berupa e-book. Khusus untuk
informasi kebudayaan maka dapat dipilih pembuatan e-Ensiklopedia khusus yang
dapat memberikan semua informasi tentang kebudayaan satu daerah kepada siapa
saja yang membutuhkan data atau informasi tersebut. Hadirnya e-Ensiklopedia diharapkan
dapat menjawab leuruh pertanyaan tentang satu daerah secara lengkap, terlebih
lagi data-data di dalamnya dilengkapi dengan platform digital lainnya yang
menarik dan menyuguhkan atraksi-atraksi digital.
Upaya menjawab
tantangan dunia digital dalam masalah pemertahanan kebudayaan lokal dapat
tercipta dengan e- Ensiklopedia. Namun, harus dipahami bahwa e- Ensiklopedia
ini hanya berupa informasi yang dapat diserap dengan proses kognitif. Tetapi belum
tentu diserap dan diaplikasikan dalam bentuk afeksi. Nilai-nilai budaya sebagai
informasi dalam e-Ensiklopedia harus diturunkan lagi dalam bentuk aplikasi
nilai-nilai tersebut. Tentu saja hal ini membutuhkan kerja lain yang lebih
konprehensif dan berkesinambungan.
Modal
dasar pengetahuan berupa informasi digital telah dapat diakses secara cepat dan
akurat, selanjutnya diharapkan para penerima manfaat informasi ini dapat
memiliki kepedulian akan kebudayaan di daerahnya sehingga menciptakan gelombang
baru dalam penguatan kebudayaan bangsa Indonesia.
0 Response to "e-Ensiklopedia dan Pemertahanan Kebudayaan"
Posting Komentar