Menyontek
Pada awalnya
banyak yang menyangka kata yang benar adalah mencontek dari kata dasar contek,
ternyata sangkaan itu keliru, kata yang benar adalah menyontek dari dasar sontek. Jadi turunannya adalah sontekan
dan menyontek. Tapi maaf, bukan itu yang menjadi fokus saya kali ini. Fenomena
menyontek saat ini, khususnya di Indonesia adalah keniscayaan yang tidak dapat
dihindarkan lagi. Mulai dari jenjang sekolah yang paling rendah sampai yang paling
tinggi, bahkan sudah menjadi tradisi baru (budaya ‘pop’) dikalangan siswa.
Pertanyaannya tentu
bukan siapa yang harus disalahkan dalam hal ini, tetapi lebih tepatnya apakah
yang salah. Karena bila harus mencari siapa yang salah, maka boleh jadi semua
salah baik itu, guru, siswa, masyarakat, dan negara. Tetapi bila pertanyaannya
adalah apakah yang salah, maka boleh jadi proses dari hulu yang mengalami kecatatan
dan menimbulkan riak yang tidak terelakkan sampai di hilir. Pribahasa “Nila setitik merusak susu
sebelanga” mungkin dapat menggambarkan kesadaran tentang adanya kerusakan dalam
sistem pendidikan yang berimbas pada seluruh aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara. Entah dimana letaknya, boleh jadi letaknya ada pada benturan budaya
tolong menolong dan sikap indivualistik seseorang, dan keduanya menjadi tidak
berimbang dalam penafsiran atau malah salah kaprah, bagi guru mungkin anda
pernah mendengar siswa mengatakan “ini menolong teman, dan menolong itu
perbuatann baik-malah ada ayatnya dalam quran-” dari mana asal muasalnya, boleh
jadi dari sebenarnya berasal dari sikap-sikap instan dunia modern yang secara
tidak sadar menjadi patron seluruh
kalangan di dunia akademisi.
Tampaknya ini adalah
masalah sistemik yang harus di selesaikan dengan sistemik pula, maka mulauilah
dari awal. Pemerintah memberikan konsistensi dan kepastian dalam undang-undang,
para pelaksana undang-undang bersikap profesional menjalankan undang-undang.
Guru tidak memberi peluang pada siswa untuk menyontek, tokoh agama memberikan
fokus pada sikap spiritual, penegak hukum boleh mengatakan bahwa kegiatan
menyontek adalah kejahatan serius. Dan pada akhirnya harus ada yang memberikan
motivasi pada siswa bahwa menyontek, memberi sontekan, adalah tradisi
pembodohan terstruktur yang berujung pada kerusakan mental bangsa dan negara.
Wallahu alam
0 Response to "Menyontek"
Posting Komentar