Menjadi Guru yang Dicintai
Apa yang membahagiaan bagi seorang guru. Tentu akan didapati jawaban yang berbeda-beda, karena pertanyaan ini menyangkut rasa bukan hitungan matematis. Walaupun, boleh jadi ada yang akan menjawab tentang kapan seorang guru bahagia adalah ketika sertifikasinya sudah cair. Akan tetapi, apakah kebahagiaan itu dapat diukur dengan materi, mengapa seorang pemulung dapat tidur pulas di atas tumpukan karung botol bekas hasil memulungnya. Sementara ada orang kaya dengan banyak deposito tidak mampu memejamkan matanya sepicingpun di atas kasur empuk bertahtahkan emas di ujung-ujungnya.
Itu hanya perumpamaan kecil, lebih besar dari itu dapat kita lihat dalam realitas-realitas kini. Bila dicermati lebih jauh, maka sebagai seorang guru kebahagiaan terbesar itu adalah cinta seorang murid. Cinta seorang murid pada gurunya adalah cinta tulus yang menggetarkan langit. Cinta seorang murid akan menyebabkan semua pelajaran guru masuk ke dalam pikiran dan perasaan murid tersebut. Lantas bagaimana caranya agar menjadi guru yang dicintai muridnya. inilah masalahnya.
Menjadi guru yang dicintai murid harus memenuhi syarat sederhana yaitu ikhlas dalam mengajar. Ikhlas membuat semuanya menjadi bisa. Keikhlasan terpancar dalam kegiatan rutinitas guru. Guru yang iklhas akan mencintai pekerjaannya dan akhirnya mencintai muridnya. setiap cinta yang tulus pasti akan mendapatkan jawaban, dan jawabnnya adalah cinta murid pada gurunya.
inilah kebahagiaan sejati seorang guru, mendapatkan cinta dari muridnya. Bila tidak datang mengajar akan dirindukan, bila hilang akan terasa kehilangannya, mendapat sambutan hangat dimana saja, di sekolah ataupun di luar sekolah. Guru yang ditunggu kehadirannya, dan ditangisi kepergiannya.
Beratkah menjadi guru seperti itu, saya kira tidak. Mengajarlah dengan hati, hanya karenanya akan tercipta cinta yang sesungguhnya.
0 Response to "Menjadi Guru yang Dicintai"
Posting Komentar