RELEVANSI PANGGAJAK TOMATOA DI DUNIA MODERN - JAMAL PASSALOWONGI -->

RELEVANSI PANGGAJAK TOMATOA DI DUNIA MODERN



(Refleksi atas buku Panggajak Tomatoa karya Zainuddin Hakim) 

Panggajak tomatoa yang diartikan secara harfiah sebagai petuah dari orang tua, merupakan bentuk sastra lisan yang sejak dahulu menjadi tata adab dan budaya masyarakat kita. Mendengarkan petuah atau panggajak tomatoa bagi pendengarnya dapat menjadi petunjuk bagaimana dia bersikap dan bertindak dalam bermasyarakat. Adab atau etika yang diperlihatkan boleh jadi berasal dari sebagian petuah-petuah nenek moyang kita di masa lalu. Karena setiap petuah atau panggajak itu mengandung nilai-nilai luhur  universal yang menjadi dasar dari etika seperti kejujuran, keteguhan, etos kerja, atau moralitas dalam agama. 

Pertanyaan besarnya adalah relevansinya di era saat ini seperti apa. Perlu dipahami bahwa sebagai local winsdom maka panggajak tomatoa merupakan pengetahuan yang hidup di tengah manusia dari zaman-ke zaman. Dia bisa menjadi strategi kehidupan yang terejawatahkan dalam keseharian seseorang karena panggajak adalah kaidah moral, dan kaidah moral tidak akan lekang oleh waktu. Misalnya kejujuran, sampai kapan pun kejujuran menjadi landasan moralitas lawan dari ketidakjujuran. dalam panggak tomatoa disebutkan tentang kejujuruan.

Ajak mualai taneng-taneng tanio taneng-tanemmu; ajak muala waram­parang tania waramparammu na tanioto manakmu; ajakto mup­passuk tedong na tania tedongmu .... (Janganlah mengambil tanaman yang bukan tanamanmu; janganpula mengambil harta yang bukan milikmu atau bukan pusakamu; jangan juga menegeluarkan kerbau yang bukan kerbaumu.) 

Tentu saja pangajak ini tetap relevan karena mengambil yang bukan tanaman kita berarti mencuri, mengambil yang bukan hak adalah ketidakjujuran, bentuknya dapat bermacam-macam, hari ini merampok rakyat dinamakan korupsi dan itu bertentangan dengan kejujuran secara langsung. 

Relevansinya masih sangat kuat dan sesuai dari zaman ke zaman, contoh lain kita penah mendengarkan petuah atau panggajak ini

Cinnai sirikmu nasabak sirikemmitu rionroang ri lino. Nakko tak­ beni sirikmu. wajo-wajomitu monro, malekbik mualai amatennge.  (Jagalah kehormatanmu karena kehormatan itulah dijadikan simbol kehidupan. Jika kehormatan/rasa malu itu sudah hilang, hanya bayangan saja yang tinggal, lebih mati saja)

Sungguh panggajak ini "menohok" mereka yang sering menjadikan rasa malu/kehormatan sebagai mainan, sirik menjadi manusia dapat berjalan dengan malebbi (terhormat) di muka bumi ini, tapi jika siri itu sudah hilang, tidak ada lagi kehormatan dalam dirinya apa yang menjadi hak orang dia ambil, berbuat sesukanya, seenaknya saja tanpa peduli lagi pada orang lain. Gaya hidup hedonisme, materilistik adalah contoh nyata manusia yang sudah kehilangan sirik dalam hal ini.

Sebenarnya ketika membahas relevansi local winsdom dalam kehidupan modern, setidaknya ada dua makna di sini: yang pertama adalah relevansi ideologis yang kedua adalah relevansi paradigmatik. Jika pada relevansi ideologis, maka makna-makna yang ada dalam panggajak secara ideal akan selalu relevan dari zaman ke zaman karena memuat panduan moralitas yang jelas. Sedangkan jika dilihat dari segi paradigmatik saat ini maka panggajak akan berbenturan langsung dengan kondiri realitas dimana mereka yang menjadikan materialisme dan sekularisme sebagai pandangan hidup (weltanschauung)

Panggajak sebagai local winsdom atau kearifan lokal sangat membutuhkan uluran tangan semua stakehorder agar dia terangkat kembali sebagai bagian dari paradigma masyarakat Bugis khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. Dimulai dari mana, tentu saja dimulai dari orang yang membaca ulasan ini, semua dimulai dari keluarga inti, melebar ke dunia setelahnya, lingkungan kita dan dunia persekolahan. Saatnya mengajarkan panggajak bukan sebagai dongeng masa lalu, tapi menjadikannya pesan-pesan bermakna yang dapat ditulis di papan-papan bicara atau menjadi status kita di media sosial.

wallahu alam bisawab.

Selanjutnya silakan baca bukunya 
BUKU PANGGAJAK TOMATOA


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "RELEVANSI PANGGAJAK TOMATOA DI DUNIA MODERN "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel