Keluarga Benteng Terakhir
Keluarga merupakan tempat terdepan dalam pendidikan, pendidikan pertama dilakukan di tengah keluarga, maka dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan benteng yang tidak tergoyahkan dalam kehidupan manusia. Akan tetapi, syarat keluarga yang demikian dapat menjadi berat karena tanggung jawabnya sangat tergantung oleh regulasi dalam keluarga. Pemimpin yang menakhodai keluarga, dan anggota keluarga itu sendiri harus memiliki petunjuk yang jelas sehingga semua masalah dapat terselesaikan. Keharmonisan keluarga menjadi syarat utama terciptanya keluarga yang mampu menjaga dan memberdayakan anggotanya dalam kedamaian dan regulasi yang jelas.
Keluarga
yang tidak harmonis memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk perilaku
anggota keluarganya termasuk sikap-sikap agresif pada anggotanya, istri, ayah,
dan anak-anaknya. Keluarga tidak bahagia dan berantakan akan mengembangkan
emosi kepedihan dan sikap negatif pada lingkungannya. Anak akan menjadi tidak
bahagia, emosinya gampang “meledak” dan akan mengalami gangguan dalam
penyesuaian sosialnya. Akibatnya, anak akan mencari kompensasi di luar
lingkungan keluarga untuk memecahkan semua kesulitan batinnya, sehingga timbul
perilaku agresif.
Salah satu
penyebab perilaku ini yaitu dari lingkungan keluarga yang meliputi kurang
perhatian orang tua, kurangnya pengawasan terhadap remaja serta dari perilaku
orang tua sendiri. Oleh karena itu, pola asuh dalam keluarga memiliki peranan
penting dalam perkembangan anak. Selain itu masa remaja adalah masa mereka
mulai meninggalkan masa anak-anak yang bergantung pada orang tua, dengan
mencari identitas diri untuk menjawab siapa diri mereka dan menemukan tempatnya
di dunia ini.
Dalam
mencari identitas/jati diri, mereka biasanya menilai dan meniru perilaku orang
dewasa sambil menyadari apa yang diharapkan oleh orang dewasa. Model pertama
yang mereka tiru biasanya tidak jauh adalah dari keluarga mereka sendiri yaitu
dari orang tuanya. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang menentukan perilaku
remaja. Pola asuh orang tua paling berperan dalam ini. Perilaku orang tua
mereka, yang telah terasa dan teramati sejak keluar dari rahim sang ibu, telah
tertanam pada diri mereka. Mulai dari belajar untuk bicara hingga mengenal
berbagai norma yang harus mereka patuhi. Dalam hal ini pola asuh orang tua
adalah salah satu contoh yang berpengaruh dalam perkembangan remaja.
Selain
keharmonisan keluarga, terdapat pula kematangan emosi sebagai faktor internal
yang ikut memberikan andil dalam menentukan perilaku remaja. Kematangan emosi
dapat diketahui dari cara seseorang mengatasi suatu masalah yang dihadapinya,
dapat menempatkan diri, dan mengontrol respons emosi yang sesuai dengan situasi
maupun individu yang sedang dihadapinya. Seorang remaja yang matang secara
emosi dapat bereaksi secara positif dan tepat sesuai dengan tempat dan
situasi.
Perkembangan
emosi yang terjadi pada usia remaja mulai mengalami perbaikan dari tahun ke
tahun. Namun terkadang emosi mereka mudah “meledak” di saat mereka mendapatkan
pengaruh atau rangsangan yang mengakibatkan berkurangnya kontrol terhadap emosi
mereka.
Memang saat
ini pola kehidupan keluarga modern sudah berbeda jauh dengan pola-pola keluarga
era sebelumnya. Bila dahulu keluarga utuh itu identik dengan kehadiran ayah dan
ibu, tetapi saat ini gelombang feminisme radikal telah menumbangkan pola itu,
dengan hadirnya orang tua tunggal (single parent) yang disengajakan.
Disengajakan dalam artian, memang tidak ingin didampingi oleh pri atau wanita
dalam perkawinan utuh. Semua simbol-simbol keluarga tradisional dihilangkan,
kepemipinan paternal, diganti dengan kepemimpinan maternalis.
Akan tetapi, setiap keluarga tetap memiliki sisi
perlindungan, dan pendidikan di dalamnya. Sehebat-hebatnya seorang ayah pemabuk
tentu tidak ingin anaknya menjadi pemabuk pula. Setiap orang tua apakah dia
tunggal atau tidak selalu menjadikan kelaurga sebagai benteng terakhir mereka,
di dalam keluargalah semuanya bisa menjadi tenang dari hiruk pikuk kebisingan
modernitas.
0 Response to "Keluarga Benteng Terakhir"
Posting Komentar