Keluarga Benteng Terakhir - JAMAL PASSALOWONGI -->

Keluarga Benteng Terakhir


Keluarga merupakan tempat terdepan dalam pendidikan, pendidikan pertama dilakukan di tengah keluarga, maka dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan benteng yang tidak tergoyahkan dalam kehidupan manusia. Akan tetapi, syarat keluarga yang demikian dapat menjadi berat karena tanggung jawabnya sangat tergantung oleh regulasi dalam keluarga. Pemimpin yang menakhodai keluarga, dan anggota keluarga itu sendiri harus memiliki petunjuk yang jelas sehingga semua masalah dapat terselesaikan. Keharmonisan keluarga menjadi syarat utama terciptanya keluarga yang mampu menjaga dan memberdayakan anggotanya dalam kedamaian dan regulasi yang jelas.
Keluarga yang tidak harmonis memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk perilaku anggota keluarganya termasuk sikap-sikap agresif pada anggotanya, istri, ayah, dan anak-anaknya. Keluarga tidak bahagia dan berantakan akan mengembangkan emosi kepedihan dan sikap negatif pada lingkungannya. Anak akan menjadi tidak bahagia, emosinya gampang “meledak” dan akan mengalami gangguan dalam penyesuaian sosialnya. Akibatnya, anak akan mencari kompensasi di luar lingkungan keluarga untuk memecahkan semua kesulitan batinnya, sehingga timbul perilaku agresif.
Salah satu penyebab perilaku ini yaitu dari lingkungan keluarga yang meliputi kurang perhatian orang tua, kurangnya pengawasan terhadap remaja serta dari perilaku orang tua sendiri. Oleh karena itu, pola asuh dalam keluarga memiliki peranan penting dalam perkembangan anak. Selain itu masa remaja adalah masa mereka mulai meninggalkan masa anak-anak yang bergantung pada orang tua, dengan mencari identitas diri untuk menjawab siapa diri mereka dan menemukan tempatnya di dunia ini.
Dalam mencari identitas/jati diri, mereka biasanya menilai dan meniru perilaku orang dewasa sambil menyadari apa yang diharapkan oleh orang dewasa. Model pertama yang mereka tiru biasanya tidak jauh adalah dari keluarga mereka sendiri yaitu dari orang tuanya. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang menentukan perilaku remaja. Pola asuh orang tua paling berperan dalam ini. Perilaku orang tua mereka, yang telah terasa dan teramati sejak keluar dari rahim sang ibu, telah tertanam pada diri mereka. Mulai dari belajar untuk bicara hingga mengenal berbagai norma yang harus mereka patuhi. Dalam hal ini pola asuh orang tua adalah salah satu contoh yang berpengaruh dalam perkembangan remaja.
Selain keharmonisan keluarga, terdapat pula kematangan emosi sebagai faktor internal yang ikut memberikan andil dalam menentukan perilaku remaja. Kematangan emosi dapat diketahui dari cara seseorang mengatasi suatu masalah yang dihadapinya, dapat menempatkan diri, dan mengontrol respons emosi yang sesuai dengan situasi maupun individu yang sedang dihadapinya. Seorang remaja yang matang secara emosi dapat bereaksi secara positif dan tepat sesuai dengan tempat dan situasi. 
Perkembangan emosi yang terjadi pada usia remaja mulai mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Namun terkadang emosi mereka mudah “meledak” di saat mereka mendapatkan pengaruh atau rangsangan yang mengakibatkan berkurangnya kontrol terhadap emosi mereka.
Memang saat ini pola kehidupan keluarga modern sudah berbeda jauh dengan pola-pola keluarga era sebelumnya. Bila dahulu keluarga utuh itu identik dengan kehadiran ayah dan ibu, tetapi saat ini gelombang feminisme radikal telah menumbangkan pola itu, dengan hadirnya orang tua tunggal (single parent) yang disengajakan. Disengajakan dalam artian, memang tidak ingin didampingi oleh pri atau wanita dalam perkawinan utuh. Semua simbol-simbol keluarga tradisional dihilangkan, kepemipinan paternal, diganti dengan kepemimpinan maternalis.
Akan tetapi, setiap keluarga tetap memiliki sisi perlindungan, dan pendidikan di dalamnya. Sehebat-hebatnya seorang ayah pemabuk tentu tidak ingin anaknya menjadi pemabuk pula. Setiap orang tua apakah dia tunggal atau tidak selalu menjadikan kelaurga sebagai benteng terakhir mereka, di dalam keluargalah semuanya bisa menjadi tenang dari hiruk pikuk kebisingan modernitas.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Keluarga Benteng Terakhir"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel