JEJAK DIGITAL
DEDIKASI YANG PERAH SAYA LAKUKAN SELAMA MENJADI GURU 2006-2020
NAMA :
Jamal Passalowongi, SPd.,M.Pd.
JABATAN : Guru
Madya/ Guru bahasa Indonesia
JENJANG :
SMA Negeri 6 Barru
ALAMAT :
Jalan Pramuka N. 83 Kab. Barru
LATAR BELAKANG SITUASI DAN PERMASALAHAN TERKAIT DENGAN PEMBELAJARAN/PENDIDIKAN DI TEMPAT ANDA BERTUGAS DI MASA PANDEMI COVID 19 (maksimal 300 kata)
Bulan
Maret 2020 proses pendidikan secara luring dihentikan untuk mencegah penyebaran
virus covid 19 kepada peserta didik di seluruh wilayah Indonesia. Namun,
dibalik pemutusan mata rantai penyebaran virus diklangan peserta didik maka
muncullah masalah baru yang harus ditangani secara cepat dan tepat, yaitu
proses belajar peserta didik yang harus tetap berjalan. Masalah baru ini muncul
dengan bebrbagai variasi tidak terkecuali di Sul-Sel, khususnya di SMAN 6 Barru.
Sejak
Maret 2020, kesepakatan dewan guru SMAN 6 Barru melaksanakan pembelajaran Daring
yang diserahkan kepada masing-masing guru untuk memilih cara dan waktu pembelajaran,
Pihak kurikulum hanya memberikan acuan berupa roster perminggu untuk pelaksanaannya.
Kalang-kabut, itulah istilah
pertama yang dirasakan guru saat harus mengajar daring, belum adanya model baku
apalagi petunjuk teknis dari kementerian atau contoh pembelajaran daring mengakibatkan
pembelajaran menjadi “apa adanya” dan sangat tidak maksimal,
Bagaimana dengan peserta didik atau siswa, awalnya mereka menyambut baik proses BDR (belajar dari rumah ini). Minggu ketiga dan keempat di bulan Maret sampai awal April semua masih semangat mengikuti BDR secara daring dengan baik-baik saja, walaupun beberapa siswa yang tidak mampu-tidak memiliki HP Android dan jauh dari jangkuan signal tidak dapat mengikuti secara daring (saat itu Maret-belum ada solusi yang sesuai).
Minggu kedua April muncullah kejenuhan siswa dan protes dari orang tua siswa karena tugas yang menumpuk dari setiap mata pelajaran. Siswa menjadi stres, orang tua kerepotan. Hal ini dikarenakan seluruh guru memberikan tugas kepada siswa seperti pada saat dilakukan kegiatan tatap muka di sekolah. Seluruh mata pelajaran memberikan tugas, sementara siswa karena di rumah tidak memiliki motivasi kuat mengerjakan tugas seperti saat bersekolah, misalnya tugas dapat dikerjakan bersama berkelompok, masalah pulsa-data pun kemudian muncul kepermukaan sebagai bagian dan proses pembelajaran daring yang dianggap memberatkan orang tua. Masalah khusus di SMAN 6 Barru disamping beberapa siswa dengan akses internet terbatas, proses belajarpun masih dianggap tidak maksimal.
1.
Video Belajar online
https://drive.google.com/drive/folders/1M0L28EQzC29EshvtEWC17YYq5-TKoCWf?usp=sharing
2.
Penggunaan google classroom
https://drive.google.com/file/d/1UF_AzqcSo2FzNLWzVkc-8nuXaHNbCuRv/view?usp=sharing
3.
Contoh materi dalam bentuk ppt
https://drive.google.com/drive/folders/1ux4VwWizZG5bGzUz04wEcGQIifHuNCuZ?usp=sharing
4.
Contoh Laporan BDR SMAN 6 Barru
https://drive.google.com/file/d/1xETVxUsV_YLHCFiZM_qhSTDZ69K8jv3E/view?usp=sharing
AKSI NYATA YANG ANDA LAKUKAN TERKAIT DENGAN SITUASI DAN PERMASALAHAN (maksimal 1500 kata)
Penulis memilih
untuk tidak menyerah, dan memulai proses belajar memperkuat keterampilan dalam
melakukan pembelajaran daring. Hal pertama adalah sejak Maret beberapa
Organisasi Guru dan kelompok pemerhati pendidikan telah berupaya membuat kegiatan
berupa cara, model atau metode belajar daring yang kira-kira sesuai dengan
pembelajaran daring di sekolah masing-masing.
Mulailah penulis
berburu Seminar dan workshop daring model-model pmbelajaran jarak jauh atau
daring baik nasional ataupun internasional, karena pandemi ini tidak hanya
terjadi di Indonesia tetapi pembelajaran di negeri lain juga dapat menjadi
perbandingan. Beberapa perangkat pembelajaran jarak jauh seperti penggunaan LMS
(Learning Manajemen Sistem) seperti Edmodo, google classroom, pemanfaatan blogger,
MS Office 365 dan beberapa model penilaian berbasisi daring akhirnya penulis
ketahui berdasarkan “perburuan” Pelatihan daring dari semua stakeholder
pendidikan termasuk kementrian yang sudah “sangat kencang melakukan seminar dan
workshop daring di bulan April sampai saat ini.
Setelah memasuki
semester ganjil 2020/2021 khusus pembelajaran daring di SMAN 6 Barru, maka Penulis
mulai Menyusun perangkat sesuai rapat program bahwa sekolah menyatukan proses
belajar daring dengan beberapa ketentuan misalnya setiap guru memakai google
classroom terintegrasi dengan bagian kurikulum sehingga terpantau secara baik,
meeting hanya menggunakan satu cara yaitu google meet dan penyetoran laporan
terorganisasi secara baik lewat LMS sekolah. begitupula dengan siswa yang tidak
aktif akan di lakukan penelusuran oleh guru bimbingan dan konseling dibantu
dengan wali kelas masing. Belajar dari semester lalu di awal pandemi, beberapa
masalah sudah dapat di atasi dengan baik. Walaupun masih terdapat masalah lain yang
harus diperhatikan oleh setiap mata pelajaran.
Masalah pada
setiap mata pelajaran adalah proses daya serap siswa terhadap mata pelajaran,
setiap guru harus memiliki metode yang jelas dan terukur agar siswa mendapatkan
pengalaman belajar sesuai dengan kompetensi yang diajarkan.
Khusus ada mata
pelajaran bahasa Indonesia, berdasarkan rancanan pembelajaran ada beberapa
materi yang sifatnya menulis, berbicara, dan bersastra. Pada pembelajaran
daring untuk menulis seperti menulis teks LHO (Laporan Hasil Observasi) maka penulis
akan membagikan beberapa video pembelajaran yang di buat penulis sendiri untuk
memudahkan siswa, di samping melakukan meeting dengan google meet. (meeting
dengan google meet tidak setiap minggu dilakukan, hal ini mempertimbangkan kuota
internet siswa) yang efektif dilakukan adalah melakukan pemberian tugas di google
classroom dan memeriksanya secara teliti.
Pada materi yang
berkaitan dengan berbicara, baik berpuisi, ceramah, atau berdrama maka tugas
dilakukan dalam bentuk perwatakan tokoh drama seperti menangis, tertawa,
tersenyum, marah, dan sebagainya, maka akan dikumpulkan dalam bentuk foto dan
akhirnya dikompilasikan dalam bentuk video watak agar tugas itu menyenangkan
dan menjadi bahan pembelajaran.
Khusus pada materi
drama bila dalam kondisi pebelajaran luring maka drama akan dilakukan dalam
bentuk berkelompok, maka pada pembelajaran daring ini tugasnya dalam bentuk
membuat video pendek tentang naskah drama sederhana yang hanya melibatkan
keluarga atau monolog di dalam rumahnya sendiiri, tidak boleh keluar karena
menjaga kondisi pandemi covid 19.
Hal yang sama penulis
lakukan pada pelajaran puisi, setelah memberikan materi berupa contoh berpuisi
yang baik yang diperankan oleh penyair (teman penulis dari rumahnya) maka tugas
siswa dapat berupa video puisi yang dilakukan hanya di rumah tidak boleh di luar
rumah.
Beberapa video
pembelajaran di buat penulis dan dimasukkan dalam youtube agar siswa dapat
mengaksesnya tanpa hambatan karena youtube sudah umum digunakan oleh siswa.
Video-viode ini dijadikan sebagai materi sekaligus dapat diakses oleh guru-guru
lainnya yang membutuhkan.
Khusus untuk penilaian
penulis menggunakan google form dan quiziz untuk memantau daya serap siswa
dalam menjawab materi yang dilakukan.
Pada mata
pelajaran bahasa Indonesia selalu ada konsep literasi di dalamnya, siswa
diharapkan dapat membaca buku atau membuat tulisan sebagai bentuk literasi
dasar. Sebelum masa pandemi covid 19 khusus masalah literasi sekolah penulis membuat
metode yang telah diujicobakan selama dua semester yang disebut dengan PRESI (PRESENSI
LITERASI)
Presi atau Presensi literasi. Presensi literasi ini sudah dilakukan
sejak awal tahun ajaran baru 2019/2020 dimulai dengan memberikan pengertian
bagaimana literasi mampu memberikan manfaat luar biasa pada diri siswa. Siswa
harus memahami bahwa apa yang ditulisnya pastilah memberikan manfaat yang baik
padanya di kemudian hari. Presensi ini dilakukan untuk memicu dan memacu kemampuan
siswa dalam menulis. Pun dalam hal ini siswa diajarkan untuk mencintai dunia
tulis menulis.
Presensi Literasi yang disingkat Presi ini merupakan praktik baik dalam
berliterasi, karena salah satu masalah dalam berliterasi adalah konsistensi
atau kesinambungan suatu program. Kadang ada program baik akan tetapi tidak
dilakukan secara berkesinambungan sehingga berhenti di tengah jalan ahirnya
menjadi tidak maksimal dan tidak mencapai tujuan gerakan literasi sekolah.
Presensi literasi berbentuk catatan harian yang dimiliki siswa saat
mata pelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan. Disebut presensi karena kegiatan
ini berupa pengecekan kehadiran (presensi=kehadiran) berdasarkan pengumpulan
presensi saat guru mengecek kehadiran siswa. Dan karena itupulalah siswa yang
tidak mengumpulkan Presi tidak akan dipresensi kehadirannya di kelas sampai
mereka mengumpulkannya.
Presi atau presensi literasi masih dalam bentuk tulisan tangan dengan
pola-pola yang dibuat siswa dengan menggambar atau menempel. Akan tetapi, boleh
jadi dalam perkembangannya penulis sedang mempersiapkan satu grup khusus atau
blog (juga rencana satu aplikasi) yang dapat menampung tulisan siswa setiap harinya
sebagai bentuk presensi mereka ketika hadir di kelas. Bila siswa mengumpulkan
dalam bentuk file atau dimasukkan dalam aplikasi tertentu maka dalam satu
semester tulisan-tulisan itu akan menjadi lembaran-lembaran yang akan
menunjukan jati diri penulisnya. Akhirnya dapat dibukukan atau di jadikan media
pembelajaran berikutnya.
Presensi literasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis apa
saja yang pernah mereka baca, mereka dengarkan, atau ingin menulis apa saja,
mulai dari pameo, majas, pantun, sajak dll. Kebebasan siswa dalam menulis di
dalam presensinya akan memberikan keleluasaan siswa mengembangkan minatnya
dalam menulis.
Dalam perkembangannya presensi literasi saat itu berubah menjadi lebih
menarik dan bersipat sangat individual. Karena siswa di minggu-minggu ketiga,
mulai merasakan selalu ada sesuatu yang harus mereka tulis. Sangat terlihat
jelas siswa perempuan sudah mulai menulis semua hal yang berkaitan dangan
perasaanya secara pribadi, kehangatan persahabatan, perasaan simpatik, jengkel,
sampai rasa cinta yang tak terbalaskan mulai tertulis dengan rapi dan berwarna.
Yah, mereka kemudian memberikan warna, gambar, emoji, dan pemanis rasa lainnya
yang sungguh enak dipandang mata sekaligus membuat perasaan berbunga bila
membacanya. Sementara banyak di antara siswa laki-laki lebih senang menulis
tentang pameo, pantun, dan puisi.
Akan tetapi pada masa pandemi ini literasi sekolah benar-benar
mengalami masalah serius, kegiatan literasi saat tatap muka bisa memanfaatkan
perpustakaan dan menulis langsung dalam bentuk Presi seperti yang penulis jelaskan
di atas tentu tidak dapat dilakukan lagi. Apakah kita harus menyerah sehingga
literasi siswa akan semakin rendah khususnya literasi baca-tulis, Oleh karena itu,
harus ada upaya yang penulis lakukan untuk menerobos kebuntuan ini. Setelah
mengamati beberapa seminar daring, maka penulis mendapatkan ide untuk tetap
memperkuat kembali kemampuan literasi siswa dengan mengganti Presensi Literasi Pentigraf
Siswa.
Tentu saja kegiatan Presi berhenti seiring dimulainya
BDR pada semeter genap 2020. Oleh karena itu, untuk menjaga kegiatan literasi
siswa ini tetap berjalan maka diperlukan satu trobosan baru agar aktivitas
literasi siswa tetap eksis. Salah satu yang dikembangkan adalah membuat blog
khusus pengumpulan tulisan siswa. Pengumpulan tulisan siswa dilakukan per akhir
pekan, tidak membebani siswa karena wajibnya mereka hanya mengumpulkan satu
tulisan setiap minggu, selebihnya bila ada siswa yang ingin berkreasi lebih
maka dapat mengumpulkan tulisan lebih dari satu dalam setiap minggu.
Mereka tidak perlu memiliki blog pribadi, tetapi guru
sendiri yang membuat blog kelas sehingga semua tulisan akan terkumpul sesuai
label masing-masing.
Untuk tulisan siswa penulis memperkenalkan PENTIGRAF.
Pentigraf ini pada dasarnya adalah kisahan atau narasi yang diikat oleh
ketentuan TIGA PARAFRAF. Ketentuan tiga paragraf inilah yang menjadi ciri khas
cerpen-cerpen Pentigarf. Namun, seperti cerpen pada umumnya di dalam
Pentigraf ada tokoh utama dengan
konfliknya, ada setting, ada point of view sesuai pilihan si penulis, dan ada
solusi di ujung cerita. Perbedaannya ada pada panjang tulisan yang dibatasi
tiga paragraf.
Terlepas dari kontroversi Pentigraf,
karena sebagian penulis merasa bahwa Pentigraf tidak akan mampu menyaring
keseluruhan ide dalam satu kisah, atau karena terlalu pendek maka rasanya tidak
layak untuk menjadi suatu pengisahan utuh. Sementara yang mendukung lebih
pada kreativitas, dan sikap para milenial yang cepat kehilangan kesabaran bila
membaca teks-teks pajang dan melelahkan pun pada cerpen biasa.
Penggunaan Pentigraf sebagai salah
satu solusi penguatan literasi siswa, karena Pentigraf dianggap tidak akan
membebani siswa untuk berpikir yang ruet membuat satu cerpen biasa yang dalam
beberapa pengalaman, ada saja siswa yang tidak dapat mengembangkan paragraf
sebagai mana mestinya.
Kini tulisan-tulisan pentigraf siswa
seperti bermetamorfosis menjadi bacaan-bacaan “gurih” dengan gaya-gaya yang
khas dan tidak terduga,banyak siswa sudah mulai menetapkan tema dan
gambar-gambar sesuai. Berkaitan dengan tulisan dan plagiat ini penulis mencoba
membaca satu persatu secara cepat pentigraf siswa untuk memastikan keasliannya,
beberapa sudah penulis berikan catatan mengecek kembali tulisan mereka, dan
mencoba untuk jujur masalah keaslian ini.
Penulis melihat perkembangan
literasi pentigraf ini merupakan upaya praktik baik berliterasi sebagai salah
satu solusi agar kegiatan literasi sekolah tetap berjalan meskipun di era pandemi
covid 19. Intinya kita tidak boleh menyerah membiarkan literasi siswa terpuruk
hanya karena kita tidak mampu memerikan yang terbaik buat mereka.
Link:
1. Presi (Presensi
Literasi)
https://www.youtube.com/watch?v=l--DxZV2KHM&t=66s
2. Literasi
Pentigraf
https://www.youtube.com/watch?v=FCfstiPte4s
https://pentigrafxilajulo.blogspot.com/
https://literasipentigrafsmanam.blogspot.com/
https://literasipentigrafnigos.blogspot.com/
DEDIKASI YANG
ANDA CURAHKAN*
• Berikan CONTOH NYATA bahwa yang Anda pikirkan dan lakukan untuk dan atas kepentingan yang lebih besar (maksimal 200 kata).
Secara khusus penulis
mendikasikan diri memberikan penguatan pada kemampuan guru untuk menjadi lebih professional
dan berdaya juang tinggi dalam mengajar. Karena penulis melihat salah satu hal
yang paling penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah memperkuat
kemampuan guru dalam segala hal tertutama dalam menguasai, menyiapkan, dan
menyajikan materi pembelajaran sehingga siswa akan mengalami pengalaman belajar
yang hebat di kelas.
Dengan padangan tersebut maka penulis mulai mengorganisasikan diri dalam Lembaga profesi bahkan dengan beberapa kawan membentuk Yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan penerbitan untuk meng-upgrade dan meng-update guru agar tidak ketinggalan dalam penguatan materi pembelajaran yang semakin berkembang. Konsetrasi yang paling banyak penulis lakukan adalah pada bidang penguatan literasi guru. Dalam pandangan penulis literasi adalah kegiatan yang wajib dijadikan titik awal untuk memperbaiki kemampuan guru dan siswa. Oleh karena itu, dari titik inilah penulis bergerak melakukan pelatihan-pelatihan literasi.
Link
- Foto kegiatan Literasi
https://drive.google.com/file/d/1y4fAY25--14VXol0gFfmQW2T0_Oj9HGj/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/18KSOQ78WtfYDxTry2m98flTP40Qvkd0X/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/10fEXBQuUpegUAkd9Sm7LHcoD6Okge-kb/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1Zi7vkmaM0dOw74ZFaIBR2Vz9DtANVQz7/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1PnkRQ9AyEZzCh4cp2w-VDDycGG_TMu-0/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/190gB2PoDy0A0bw-H0_ommpo62eENPLDu/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/123Of0pAvBBX6UhekA6h58MHXvGmUPVHw/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1zKe0OWx39DYbFlghQYJTQEUwBS09_7i-/view?usp=sharing
- Pemateri sejarah Barru
https://www.youtube.com/watch?v=Y3RRc75ijPo&t=16s
https://www.youtube.com/watch?v=sxhCZjC0Gr0&t=533s
• Berikan CONTOH NYATA Komitmen dalam menyelesaikan tugas (Selalu meningkatkan produktifitas) (maksimal 200 kata).
Penulis
tidak pernah berhenti dalam belajar, berbagai kegiatan penulis ikuti baik yang dibiayai
oleh sekolah maupun biaya sendiri. Karena sering mengikuti pelatihan baik yang
terkait dengan literasi maupun media pembelajaran, maka di beberapa kegiatan
penulis diundang menjadi pemateri atau narasumber. Kegiatan tersebut dilaksanakan
oleh Lembaga Kemahasiswaan, Kampus, Dinas Pendidikan, KKG dan MGMP dan beberapa
sekolah mulai SD sampai SMA.
Selain
menjadi pemateri di beberapa kegiatan, Penulis juga menjadi inisiator beberapa
kegiatan yang dilakukan penulis lewat organisasi profesi yang digeluti penulis
dan telah sukses melakukan banyak worshop dan pelatihan bagi guru dan siswa, serta
seminar berskala nasional dan internasional.
Penulis tidak hanya mengikuti kegiatan baik nasional maupun internasional secara daring di era pandemi ini, akan tetapi penulis juga mengaplikasikan ilmu di kelas dalam bentuk penelitian-penelitian Tindakan kelas dan tulisan-tulisan di beberapa media cetak maupun elektronik. Beberapa temuan inovasi terus dilakukan penulis untuk memecah kebuntuan pembelajaran siswa baik sebelum atau selama pandemi, semunya penulis lakukan untuk kemajuan pendidikan.
Link kegiatan
https://drive.google.com/file/d/1_pNxkEQ3ixiG7NUQ8BZBzNWOzbiK-hwp/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1TJ7b_fXBbJGjbZTcO-iQ7iwDkmPqyla2/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1z4rBe0E3dZ3tw0WmhTbl4P0jk5M009xE/view?usp=sharing
Link PTK/penelitian
https://drive.google.com/file/d/1hrpII5wOSrlqLYjfO-Yn3X7chRUWKTH0/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1hCnvaDsH1dgX77fz-S4IE72CN7-mCIgB/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1vzkVdT7IKuCSLXv1H1xyOoUyyQ9EJ8FW/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1WgjMaRvGsBex2l4kjldpDDjImkvkDmqP/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1epTC_qpcj3qstdu_h1cyJUG392bgK0Zt/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1rR1wJIsVzmFGvrbcY7ZrCIH0Wm7hj5PL/view?usp=sharing
• Berikan CONTOH NYATA bahwa yang Anda lakukan adalah tanpa pamrih, tidak mengharap imbal jasa (maksimal 200 kata).
Bersama
teman-teman penulis, kegiatan komunitas kepenulisan dan seni di dorong untuk
menguatkan daya baca dan seni masyarakat.
Khusus untuk kegiatan pembinaan guru, Penulis sering berkunjung ke KKG untuk melakukan sosialisasi kepnulisan, pentingnya literasi khususnya membuat tulisan dalam bentuk buku. Untuk membuktikan keseriusan penulis, maka penulis menginisiasi kawa-kawan di Agupena Barru untuk membuat buku sendiri atau antologi, juga pada beberapa sekolah yang didatangi penulis mensupport siswa untuk membuat antologi bersama yang menjadi karya monumental dari siswa. Untuk itu penulis memulai dari sekolah penulis dengan mengajak siswa membuat antologi bersama dan saat ini sudah mencapai beberapa buku antologi bersama, bahkan ada yang menulis secara pribadi. Semua itu penulis lakukan tanpa pamrih untuk memperkuat kemampuan siswa, guru , dan pemuda berliterasi
Link kegiatan literasi
https://drive.google.com/file/d/10YgL1A-y4QAX_EOYbJ2ANsXLQturri1u/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/199BAwZNn3nvdDrCHfyXwjyQijK1GnilB/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1l5htfZHO7-NcVBLNADF9whEf31V0u9I8/view?usp=sharing
https://www.youtube.com/watch?v=sxhCZjC0Gr0&t=487s
https://www.youtube.com/watch?v=OyA96tVUgfk&t=40s
• Berikan CONTOH NYATA bahwa tindakan Anda dilakukan dengan semangat yang tinggi dalam melayani (maksimal 200 kata)
Semangat
ini penulis tularkan kepada kawan-kawan penulis, dan siswa. Di beberapa tempat penulis
membimbing beberapa guru dan siswa dalam menulis buku baik antologi maupun
novel. Penulis terus-menerus menyemangati mereka untuk tetap melanjutkan
tulisan sampai selesai.
Saat ini di masa pandemi penulis tetap memperlihatkan semangat mengajar setiap saat pada siswa, hal ini penulis lakukan agar siswa juga tidak kehilangan semangat belajar walaupun di masa sulit seperti saat covid ini.
link
https://drive.google.com/file/d/12nntWDgwyCL8Uvnysz64OvSSrdoBxiYh/view?usp=sharing
https://www.youtube.com/watch?v=vrYk-eW_tSY&t=43s
• Berikan CONTOH NYATA bahwa tindakan Anda menunjukan daya tahan dalam menghadapi kesulitan dan rintangan dalam pembelajaran (maksimal 200 kata).
sebagaimana
yang pernah penulis uangkapkan bahwa hari ini beberapa guru sudah mulai
kehilangan daya tahan terhadap kesulitan meghadapai pembelajaran di era pandemi
covid 19. Sebagian kini mengajar asal mengajar, yang penting kewajibannya
terlaksana. Penulis tidak demikian, semua perangkat yang mampu membuat siswa
belajar dengan baik tetap penulis lakukan. misalnya upaya literasi pentigraf
seperti yang akan penulis jelaskan nantinya.
daya
tahan dalam mengahadapi masalah salah satunya adalah kini penulis semntara Menyusun
karya tulis pertama kali saat pandemi. keputusan ini penulis lakukan agar karya
ini nantinya akan menjadi contoh bagi teman-teman guru yang lain dalam
menerapkan pembelajaran saat pandemi.
Lewat beberapa video di youtube penulis juga melakukan sosialisasi bagaimana cara atau tutorial melakukan pembelajara jarak jauh agar teman-teman guru dapat mengikuti dan menjadikanya sebagai pedoman dalam PJJ. Video-video ini juga penulis tujukan sebagai tutorial kegiatan pada siswa sehingga siswa dapat dengan mudah mengikuti PJJ.
1.
Video membantu guru untk membuat tutorial PJJ
https://www.youtube.com/watch?v=Zmm56z9CqoU&t=27s
https://www.youtube.com/watch?v=iLiUq1AEYes&t=19s
https://www.youtube.com/watch?v=f77xGY5qwE4&t=19s
https://www.youtube.com/watch?v=6rlsdF4QbAY&t=1s
https://www.youtube.com/watch?v=BCh6wVaU3X0&t=4s
https://www.youtube.com/watch?v=znRSWbclHfQ&t=130s
https://www.youtube.com/watch?v=KLrC8GXCqsI
2.
Video materi di youtube yang di masukkan
dalam google classroom
https://www.youtube.com/watch?v=JhWX9NyaZPQ
https://www.youtube.com/watch?v=9_XooyFI5jI
https://www.youtube.com/watch?v=Vi82CLCxhMg&t=58s
https://www.youtube.com/watch?v=ptoL1HJWzuw
https://www.youtube.com/watch?v=nkotThqLL5s
https://www.youtube.com/watch?v=loaZuy5MiU8&t=189s
https://www.youtube.com/watch?v=DmvOHkJUlFs
https://www.youtube.com/watch?v=4j9D32_4tEA&t=63s
https://www.youtube.com/watch?v=XQYwnfOyst0
• Berikan CONTOH
NYATA
bahwa tindakan
Anda
dilaksanakan dengan
komitmen dalam menyelesaikan tugas
(maksimal 200 kata).
Agar tugas-tugas siswa
dapat terperiksa maka penulis berkomitmen untuk tidak menunda waktu dalam memberikan
penilaian tugas, dan tugas yang diberikan juga memiliki jadwal tertentu
sehingga dengan mudah penulis periksa.Beberapa tugas memang membutuhkan waktu
yang lama seperti tugas berupa video, sehingga penulis harus menyediakan waktu
untuk memeriksa secara baik karena video itu memiliki durasi agak lama.
Komintmen lain dari penulis adalah tugas-tugas administrasi harus diselesaikan tepat waktu seperti penyiapan Rencana Pembelajaran dilakukan sebelum awal semester sehingga proses pembelajaran dapat dilangsungkan dengan tersencana dengan baik. Kominten seperti ini harus tetap dilaksanakan untuk menjaga kepentingan siswa mendapatkan pengalaman belajar memadai dan terukur untuk pembelajaran yang lebih baik.
Contoh
RPP Daring
https://drive.google.com/drive/folders/1p-qY3nRumEDERe74C0HkJbWa_B2Rf-Xu?usp=sharing
• Berikan CONTOH NYATA bahwa pengorbanan tenaga, waktu dan pikiran Anda dapat menjadi teladan bagi pihak lain (maksimal 200 kata).
Dari
pengamatan penulis beberapa guru memang memiliki motivasi rendah dalam
mengikuti kegiatan-kegiatan, baik gratis lebih-lebih berbayar. Oleh karena itu,
penulis terkadang membuat pelatihan gratis atau pembimbingan yang lanngsung ke
sekolah-sekolah mereka. tidak ada pamrih yang diingin kan penulis kecuali
memberikan mereka contoh bahwa mengajar membutuhkan keterampilan yang harus
kita kuasai karena di sanalah profesi kita akan dipertanyakan. Bila kita tidak professional
dalam mengajar bagaimana menghasilkan
siswa-siswa yang kompeten dan mampu bersaing di masa yang akan datang.
Beberapa guru memang telah meminta bimbingan langsung dari penulis untuk menyelesaikan buku, tulisan, atau trik-trik metode pembelajaran yang terbaru termasuk dalam penguasaan pembelajaran berbasis teknologi terbaru. Semuanya penulis layani dengan baik. Sementara untuk siswa dan mahasiswa atau pemuda, dalam membuat kegiatan-kegiatan literasi penulis memberikan bantuan sesuai kapastias penulis, misalnya mencarikan pemateri, merekomendasikan temapt kegiatan dan sebagainya
Link
https://www.youtube.com/watch?v=vrYk-eW_tSY&t=38s
https://www.youtube.com/watch?v=l--DxZV2KHM&t=72s
INOVATIF YANG
ANDA KEMBANGKAN*
• Berikan CONTOH
NYATA
bahwa tindakan
Anda
memiliki kemanfaatan
terutama terhadap
pemecahan
masalah
pembelajaran
di masa pandemi
Covid-19 (maksimal
200 kata).
Oleh karena itu, setiap
guru pada mata pelajaran memiliki peran penting masing-masing untuk mencoba
berbagai strategi melancarkan proses
pembelajaran pada mata pelajarannya masing-masing. Salah satu mata pelajaran
yang penulis ampuh adalah mata pelajaran bahasa Indonesia yang di dalamnya
tercakup atau berkaitan langsung dengan komitmen penulis untuk memperkuat
literasi siswa khususnya dalam literasi dasar baca-tulis.
Agar literasi tetap
bergerak di sekolah, meskipun dalam pembelajaran jarak jauh ini maka penulis
berikhtiar untuk membuat sesuatu yang berbeda dengan memanfaatkan perangkat
atau media sosial seperti blog. Blog memiliki keutungan yaitu dapat dilihat
oleh semua siswa dan orang lain, lentur dalam komunikasi karena dapat juga bersifat
interaktif bila dibutuhkan.
Dengan memanfaatkan blog,
penulis membuat BLOG PENTIGRAF SISWA untuk semua kelas, pentigraf merupakan
tulisan fiksi bersifat narasi hanya dengan tiga paragraf saja. Semua siswa
dipersilakan menulis di blog yang disiapkan guru dengan model tulisan
pentigraf. Model ini dapat menjadi solusi penguatan literasi di SMAN 6 Barru
Literasi Pentigraf
https://pentigrafxilajulo.blogspot.com/
https://literasipentigrafsmanam.blogspot.com/
https://literasipentigrafnigos.blogspot.com/
• Berikan CONTOH
NYATA
bahwa tindakan
Anda
memiliki kebaruan (maksimal
200 kata).
Akan tetapi, setelah
penulis melihat dan mengamati, belum ada blog khusus yang menggunakannya untuk
pembelajaran khususnya dalam penguatan literasi siswa. Membuat LITERASI BLOG
PENTIGRAF untuk mengumpulkan tulisan siswa sepertinya belum ada dilakukan oleh
guru lain. Walaupun pentigraf telah beredar di berbagai web, blog guru, siswa
atau penulis pentigraf lainnya.
Ide ini sebenarnya
terlihat sederhana secara konsep, tetapi memiliki kekuatan ketika dipergunakan
untuk memperkuat proses literasi siswa sebagai bagian dari literasi sekolah di
masa pandemi civid 19. Pembuatan pentigraf yang disatukan dalam blog memiliki
beberapa keuntungan, yaitu siswa dapat membaca dan melihat karya teman lainnya,
di sana akan terjadi kontestasi yang sportif dan positif. Hal lain adalah bagi
siswa yang tidak mampu menulis cerpen Panjang atau pun novel, maka pentigraf
dapat menjadi wadah menuangkan apa saja dari pengalamannya, karena toh hanya
tiga paragraf.
Penulis tidak memaksakan secara khusus agar siswa mengisi pentigrafnya, hanya saja penulis terus mendorong siswa agar menulis di pentigraf sebagai bagian dari “penambahan” nilai tugas bila tugas-tugas mereka belum memadai.
link
https://literasipentigrafsmanam.blogspot.com/2020/07/pentigraf-solusi-literasi-siswa-era.html
https://www.youtube.com/watch?v=FCfstiPte4s
• Berikan CONTOH NYATA bahwa tindakan Anda adalah asli (maksimal 200 kata).
Penulis mencoba membangun
konsistensi berliterasi dengan melakukan aktivitas sederhana tetapi memliki
efek terhadap penguatan literasi siswa. Pentigraf ini adalah ide khas penulis yang
selalu mencoba mencari jalan keluar dari kebuntuan pembelajaran, baik proses di
kelas maupun dalam aktivitas literasi penulis di luar sekolah.
Ide sederhana ini penulis persembahkan sebagai upaya penulis untuk tidak menyerah begitu saja pada keadaan di masa pembelajaran pandemi covid 19. Bila kita menyerah maka tidak ada kemajuan berliterasi pada siswa. Akan terjadi ke-mandekan satu fase dimana literasi siswa tidak bergerak, dan itu adalah kerugian besar.
link
https://literasipentigrafsmanam.blogspot.com/2020/07/pentigraf-solusi-literasi-siswa-era.html
https://jamalpassalowongi.blogspot.com/2020/09/sekilas-blog-literasi-pentigraf-sman-6.html
https://www.youtube.com/watch?v=FCfstiPte4s
• Berikan CONTOH
NYATA
bahwa Inovatif Anda dapat
menginspirasi pihak lain (maksimal
200 kata).
Dulu
sewaktu PERESENSI LITERASI penulis masukkan di beberapa media sosial, serta
melakukan presentasi di depan para guru se-Kabupaten Barru, maka beberapa
sekolah menjadikan inovasi ini sebagai contoh di sekolah mereka masing-masing. Untuk
LITERASI BLOG PENTIGRAF ini karena masih baru dilakukan dan belum sempat dipresentasikan
dalam forum tatap muka hanya penulis tulis di media sosial. Hal ini pun mendapat
tanggapan yang dari kawan-kwan guru.
Sejatinya
inovasi seperti ini dapat diujicobakan oleh guru meskipun bukan guru bahasa
Indonesia. Seperti hanya Presensi Literasi ketika setiap siswa harus menyetor tulisan
setiap absensi maka semua guru dari mata pelajaran apa-pun dapat melakukannya
sebagai bagian dari literasi sekolah.
Pada
masa pandemi ini model LITERASI BLOG PENTIGRAF juga dapat dilakukan semua guru karena
literasi bukan hanya miliki guru bahasa Indonesia, tetapi milik seluruh stakeholder
di sekolah tersebut. Bila dilakukan secara berkelanjutan maka literasi sekolah
akan teracapai.
Sosialisasi Literasi Blog Pentigraf ini terus penulis lakukan agar teman-teman guru dapat menjadikannya sebagai bagian dari penguatan literasi sekolah. Perkembangan Literasi pentigraf pada siswa juga semakin baik, setiap minggu ada saja siswa yang menulis dan memperbaiki tulisannya. Bila kesadaran ini semakin baik setiap hari maka harapan akan penguatan literasi sekolah dan literasi nasional secara umum akan tercapai dari satu ide sederhana.
Link
https://www.youtube.com/watch?v=l--DxZV2KHM&t=72s
https://jamalpassalowongi.blogspot.com/2020/09/sekilas-blog-literasi-pentigraf-sman-6.html
https://www.youtube.com/watch?v=FCfstiPte4s
0 Response to "JEJAK DIGITAL"
Posting Komentar