Urgensi Merawat Masa Lalu dalam Bingkai Kearifan Lokal - JAMAL PASSALOWONGI -->

Urgensi Merawat Masa Lalu dalam Bingkai Kearifan Lokal


Sejarah bukan sekadar catatan waktu yang usang, melainkan poros utama yang menghubungkan tiga dimensi kehidupan manusia: masa lalu, masa kini, dan masa depan. Masa lalu bukan entitas yang terputus dari masa kini, melainkan fondasi yang menopang realitas kita hari ini. Demikian pula, masa depan tidak muncul dalam ruang hampa—ia dibentuk oleh dinamika masa kini yang berakar pada pengalaman historis. Dalam perspektif ini, masa lalu adalah semacam benih yang terus bertumbuh, mengalami transformasi bentuk dan makna, namun tetap memelihara esensi dasarnya. Ia seperti kepompong yang melahirkan kupu-kupu—masa kini yang terbang membawa sisa-sisa jejak sejarah dalam sayapnya.

Di tengah arus modernisasi yang kian deras, istilah “merawat masa lalu” kian mengemuka. Ini merupakan bentuk resistensi terhadap kecenderungan ahistoris yang melupakan, bahkan menafikan, nilai-nilai lama seolah tidak lagi relevan. Padahal, tidak semua yang lama harus ditinggalkan. Justru, banyak dari warisan budaya masa lalu yang menyimpan hikmah mendalam—sebuah nilai kultural yang kini ramai diangkat kembali dalam bentuk reinterpretasi budaya atau gerakan kembali pada kearifan lokal (local wisdom).

Kearifan lokal tidak sekadar romantisme masa silam. Ia adalah kumpulan nilai dan praktik budaya yang lahir dari dialektika manusia dengan alam dan sesamanya dalam konteks ruang dan waktu tertentu. Menariknya, meski lokal secara lahiriah, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sering kali bersifat universal—berbicara tentang kejujuran, gotong royong, penghormatan terhadap alam, dan penghargaan terhadap sesama. Inilah yang menjadikan kearifan lokal bukan hanya relevan, tetapi juga mendesak untuk direvitalisasi dalam konteks kekinian.

Merawat masa lalu melalui kearifan lokal bukan langkah mundur, melainkan strategi kultural untuk menegaskan identitas sekaligus menavigasi masa depan. Dalam dunia yang serba cepat dan seragam, kearifan lokal menghadirkan oase kebermaknaan dan keotentikan. Ia mampu menjadi penyeimbang di tengah fragmentasi nilai dan kekosongan spiritual yang kerap menyertai modernitas.

Karena itu, memahami sejarah bukan hanya tentang mengenang, tetapi juga membaca ulang secara kritis untuk menggali relevansi dan daya gunanya hari ini. Merawat masa lalu, dalam hal ini, adalah upaya aktif untuk menjadikan warisan budaya sebagai fondasi etis dan filosofis dalam merancang masa depan yang lebih berakar dan berkarakter.






Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to " Urgensi Merawat Masa Lalu dalam Bingkai Kearifan Lokal"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel